Tuesday, March 20, 2007

DPR Bagi-bagi laptop 21 juta

sumber website gosip : detik

Klo berita ini memang benar adanya, betul-betul parah ya wakil rakyat kita. Kenapa gw bilang klo bener? Yah karena berita dari detik memang belum tentu 100% benar isinya, mengingat kasus adam air yang salah dipublikasikan oleh detik.

Tapi kalo berita ini bener, berikut tanggapan gw :

Mengutip dari detik, : "Biar mudah kita minta yang layarnya 12 inch. Beratnya tidak lebih dari 2 kilo, biar tidak berat bawanya".

Haduh-haduh bu..., ga tau apa makin kecil layar makin mahal...
Dengan alasan berat tidak lebih dari 2 kilo biar ga keberatan, semakin menunjukkan bahwa wakil rakyat kita males2. Lha wong laptop aj kok berat, yang 14 inchi murah meriah banyak (apalagi produk dalem negeri), paling berat 3 kilo. Selain itu, para wakil rakyat juga tidak naek angkot ke kantor kan??!! Mo minta laptop silahkan, jaman modern. Tapi pliss deh, mbok mintanya jangan keterlaluan, riset dulu gitu kek keperluannya apaan, minta tu ama pakar IT Roy Suryo. Klo emang butuh buat kompetisi DotA atau Call of Duty gpp deh minta yang edan speknya!!.

"Ini jangan dilihat dari sisi itu(bagi-bagi ditengah kesusahan rakyat). Tapi lihat dalam kerangka perbaikan kinerja dewan, kalau menteri saja didampingi profesor, masak kita ketinggalan terus. Ini untuk perbaikan dpr dari segi IT"
Pernyataan "jangan diliat dari sisi itu", berarti yang ngasih pendapat sadar dong klo rakyat lagi susah, tapi tetep dilakuin. Tujuannya memang baik sih, tapi kemahalan bu untuk keperluan dpr yang saya kira cuma buat ngetik (word, excel), internet.
Pernyataan "kalo menteri didampingi profesor, masak kita ketinggalan terus. Ini untuk perbaikan dari segi IT." menunjukkan bahwa wakil rakyat kita kurang bijak dalam mengambil keputusan. Klo profesor memang fungsinya memberi pertimbangan ilmiah untuk persoalan-persoalan yang sifatnya pelik. Nah klo cuma biar ga ketinggalan, bisa baca koran atau majalah. Klo emang pengen internet, kan ndak perlu laptop yang mahal pisan 20 juta. FYI, sebagai contoh kasus, penyelesaian kasus porong. Apakah dengan mengetikkan keyword : "Bagaimana cara menyelesaikan kasus porong ?" di mbah google bisa memberikan jawaban pada anggota dpr ?

Akhir kata, gw bener2 ga setuju klo keputusan ini benar adanya.
So the question is, do they, the dpr members, really need that kind (21 million rupiahs) of laptop with these kind of reasons (weight, uptodate in IT field)?

I dont want to complain without giving any solutions, so these are my opinions / solutions :
1. Weight, they come to the office by private or loaned car (dpr facility).Is it a really heavy burden just to carry 2-3'kgs of laptop from the parking lot to the office?! So they dont really need a 12 inch laptop, 14 or 15 inch will be quite enough for them and the price difference is quite huge.
2. uptodate in IT field. U dont need a dual processor just to be updated, unless u need to develop software using Visual Studio 2005. U could buy a laptop using celeron processor for only 6 million rupiahs, and the performance is good (i mean it, my sister use Asus A6R laptop 6 million rupiahs, and capable to run many games. I even use it to make my final project, a 3d mobile robot simulator).

hahaha it's just my 50' cents

6 comments:

Anonymous said...

Ahahahaha!

Iya...gue juga baru denger tuch.

Gila banget ya...!

Btw...itu yang loe quote kata2xnya siapa Sar?

Salam.

-BH-
http://go-blog.budiaji.org

Anonymous said...

Mantap, lah!
Si Besar bisa serius juga.. :D

Anonymous said...

Udah denger blum Sar? udah dibatalin lho rencana laptopnya. Tapi goblok ya tuh wakil rakyat... kalo mau korupsi yang pinter dikit kek caranya... masa laptop sampe 21 juta... emang laptop buat server ya, ada juga buat nyimpen film bokep kali :p... kalo nipu aja ga becus gimana mau jadi politikus ya. Hehehe

besartya said...

udah dibatalin tapi duitnya dah turun bukannya ? laptop ga dapet, tapi dapet duit mentahnya. sama aj boong..

Unknown said...

wah besar yang periang, kini tiba2 berubah menjadi serius gini :D.

btw kapan mulai kerja ne di Tsel...Selamat yeee...

Anonymous said...

Interesting to know.